Sabtu, 22 November 2008

TANJIM, THIYAROH, RAMALAN
PERBUATAN SYIRIK YANG
TAK BERAMPUN (QS 4: 48)
WAJIB DIHINDARI


PENDAHULUAN
01. Siapa yang mengaku orang Islam/Muslim (at) syarat wajibnya bersyahadat bahwa „Tiada tuhan kecuali Allah, dan Muchammad itu Utusan Allah“.
02. Sikap muslim(at) yg benar: meyakini & mentaati yang difirmankan Allah dlm al-Qur’an seluruh-nya, meyakini & mentaati yang disabdakan Rasul-ullah yaitu al-Hadits (Sunnah Rasul) seluruhnya.
03. Orang2 yang tidak meyakini ayat Qur’an & Hadits, enggan mentaati keduanya, dan sombong termasuk Kafirin (QS 2: 34+39). Maka berdoalah “Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadai-tanaa, wahablanaa milladunka rochmah, innaka antal wahhaab“ lihat QS 3:8 yang artinya “Ya Tu-han kami, jangan Engkau jadikan hati kami condong kpd kesesatan setelah Engkau beri Petunjuk dan Rachmat kpd kami, sesungguhnya Engkaulah YM Pemberi“. “Sesungguhnya orang2 yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka cuek kpd hari Pengadilan Akhirat nanti“ (QS 38: 26-akhir).

I . TANJIIM
Akar katanya “nujum“ (= bintang ), yaitu perbuatan yang merasa bisa mengetahui hal2 gaib dan hal2 yang terjadi dimasa datang dengan pertolongan perhitungan bintang2 dilangit. Allah menegaskan, bintang2 adalah planet2 (seperti Bumi) sebagian bintang tsb berpenduduk makhluk hidup (QS 40: 57, 42: 29. Bintang2 juga bisa untuk pedoman arah digelap malam baik didarat maupun dilautan (QS 6: 97), bukan untuk meramal.
QS 6:59 ”Wa ’indahu mafaatichul ghoibi, laa ya’lamuhaa illa huwa” (Dan hanya ditangan Allah perkara yang ghaib, tak ada yang tahu hal2 yang akan terjadi dimasa datang kecuali Dia). Jikalau ada orang mengaku bisa mengetahui hal2 gaib (yang akan datang) berarti mensejajarkan diri de-ngan Allah. Para Rasulullah tak diberi kemampu-an meramal (QS 7: 188) apalagi manusia biasa (QS 72: 26). Astaghfirullah..meramal itu perbuat-an musyrik dan takabur/sombong, seperti Fir’aun, dosa besar yang tidak berampun. ”Siapa yang ke tukang Nujum dan percaya akan ramalannya, ma-ka pahala sholatnya 40 hari dihapuskan” (Hadits).
Firman Allah yang diwahyukan keBumi (kpd pa- ra Rasulullah) sudah berakhir ketika turun QS 5: 3 “Al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ’alaikum ni’matii wa rodhiitu lakumul islaama dii-na..“ (hari ini telah Kusempurnakan agamamu dan telah Kucukupkan ni’matKu kepadamu dan telah Kuridhoi Islam itu sebagai agama kamu sekalian)“ “Sesungguhnya agama yang diterima/diridhoi Al-lah hanyalah Islam“. “Siapa yang beragama selain Islam, sekali-kali takkan diterima oleh Allah“ (QS 3: 19, 85).
* JADI KALAU ADA ORANG YANG MERASA MENDAPAT WAHYU DARI ALLAH, BOHONG.. KALAU ADA ORANG YANG MENGADA2 MISALNYA HANYA JAMA’AH/ KELOMPOKNYA SA-JA YANG KE SURGA, ATAU DIBERITAHU HAL GAIB OLEH ALLAH, ORANG2 TSB AKAN DILAKNAT/ DIAZAB ALLAH (QS 3: 61-akhir)
* Hati2, penulis telah menghadapi 4 orang yg mengaku (dengan sumpah lagi) bahwa dia diberi wahyu (wisik/pemberitahuan) langsung dari Allah Rasulullah2 saja mendapat wahyu tidak langsung tapi lewat Malaikat Jibril, kok ada orang biasa berani GR kepada Allah ? Dikira Allah tidak Mendengar dan Melihat ulah mereka? dan tidak Mengetahui kebohongan mereka? Tunggu saja tanggal mainnya, hari H datangnya laknat...rasakanlah azabNya (jika tak di Dunia ya di Akhirat).
Keempat orang yang mengaku mendapat wahyu Allah dan ditugasi menjadi Pimpinan Muslimin se-Dunia (istilah mereka Amir, Kholifah, Master of the Word). Mereka penulis temui, bhs. Arab atau bhs al-Qur’annya saja tidak dikuasainya kecuali beberapa kata. Sholat dan zakatnya belum beres (kalau puasanya, penulis belum berkesempatan menyelidiki). Apakah Allah itu ngawur? (memberi tugas keislaman kepada orang yang bhs.Qur’an dan ilmu Agama Islamnya saja cetek dan tidak luas ?), astaghfirullah, subchanallah..
Kita belum lupa bagaimana seorang ibu rumah tangga yang merasa mendapat wahyu bahwa dia disuruh Allah keluar dari Islam karena akan diberi tugas khusus. Lama2 dia mengaku sebagai malaikat Jibril, putranya ditunjuk sebagai Nabi ’Isa (Yesus), dst.. Azabnya (dari Allah): ditindak oleh aparat Hukum dan dipenjara beberapa tahun. Mereka berbuat demikian karena Himpitan ekonomi, Nafsu menguasai jama’ah (popularitas), dan mungkin sex & keturunan (QS 3: 14).

II. THIYAROH
Akar katanya ”thoyr” (=burung). Sebagian paranormal/tukang ramal menggunakan burung se-bagai alat meramal. Dibeber beberapa kartu bergambar (bisa juga kartu Remi biasa) bagian yang bergambar dibawah. Beberapa burung dlm sangkar pura2 dipanggil, lalu mematuk2 kartu2 tsb, setelah beberapa saat salah satu kartu ’di-anggap pilihan si burung’. Kartu dibuka, dan mu-lailah si peramal berkata ’apa saja’ (kesana-kema ri) tentang nasib si peminta ramalan, yang mende-ngarkannya dengan serius penuh percaya, diseli-ngi keluhan, menarik nafas lega, senyum, tertawa atau menangis, sesuai ramalan yang diucapkan...
Sungguh sandiwara yang lucu bukan?. Sering ba nyak yang menonton karena biasanya si peramal membuka praktek dikakilima atau dipasar. Pemin ta ramalan yang pertama biasanya kawan sendiri, telah kong-kalingkong, mendramatisir ketika men-dengarkan ramalan...agar penonton yang lain ter-tarik dan minta diramal...larislah.. Ya persis seper ti tukang jual-obat & tukang cabut gigi, dipasar.

* Mengapa burung yang dipakai meramal? Ya.. asal usulnya ialah kembali kehikayat burung Bul2 (QS 105: 3) yang menghujani bebatuan atas pasu-kan Abrohah yang menyerang Ka’bah. Hud2 ada-lah burung, anak buah Nabi Sulaiman yang diberi mu’jizat bisa bicara kpd hewan & jin-syetan.Hud2 disuruh Nabi Sulaiman menjatuhkan surat kpd Ra-tu Balqis dari negeri Saba’ yang adil-makmur loh-jinawi, tapi nyembah matahari..Surat tsb diawali dengan Basmallah, isinya meingatkan jangan som-bong dengan kemakmuran negeri, sebab semua itu dari Allah (QS 27: 16-18). Nabi Daud juga diberi mu’jizat bisa menguasai burung2 (QS 38: 18).
Thoyr berarti juga ”Nasib” cenderung ke nasib ”malang/ sial” (QS 27:47, 36:19, 7:131). Mera-mal Nasib seseorang kalau tidak haram kemungki nan banyak yang suka, kecuali orang2 yang tahu betul bahaya kegoncangan jiwa & was-was. Dan jika masa datang bisa diramal tepat, takkan ada musibah, kegagalan, kemelaratan, dan kekece-waan di Dunia ini. Semua yang buruk & merugikan bisa kita hindari bukan?.
Harap diingat tafsir Qodho’ (Hukum Alam) dan Qodar (Takdir). Nasib kita ini 90% Qodho’, siapa kerja keras & berdoa niscaya banyak suksesnya. Yang berpangku tangan ya akan bodoh & miskin. Baca juga QS 13: 11, 30: 41, 42: 30, dsb.

* MENURUT PENGAMATAN PENULIS, YANG DATANG INGIN DIRAMAL KEBANYAKAN KAUM DHU’AFA DAN KURANG TERDIDIK TERUTAMA DISEGI AGAMA & FILSAFAT HIDUP..YANG MEMANG BANYAK MEMPUNYAI PROBLEM HIDUP & KEJIWAAN, APALAGI ONGKOS RAMAL REALTIF MURAH. JIKA MENJADI HOBI, JELAS AKAN TERUS DIRAYU SYETAN DAN AKHIRNYA DIKERJAIN DAN DIPOROTIN OLEH PERAMAL/ PARANORMAL.


III. RAMALAN
Akar katanya ”romel” ( = pasir). Tukang2 sihir dan peramal jaman dahulu membuka praktek di-padang pasir atau menebarkan pasir disuatu tem pat lalu digaris2/digores2 dan pura2 dibaca (di- perhatikan, dilihat sambil komat-kamit & miring2 wajahnya tampak serius & antusias..Setelah bebe rapa saat mulailah berceloteh yang berhubungan dengan nasib orang yang minta diramal. Ya, penu-lis yakin seyakin2nya bahwa itu hanya main kira-kira, dari sepuluh ramalan..masa’ dua tiga ramal-an tidak ada yang kena, tidak pas/nyerempet?
Coba sajalah pembaca meramal nasibnya si A soal keuangannya minggu ini boleh diharapkan.. soal pekerjaan akan mendapatkan (jika si A pe-nganggur) atau kurang akur dengan kawan seker ja (jika si A kantoran), soal kesehatan akan flu be rat (memang sedang musimnya), soal keluarga bi-sa tenang tenteram..asalkan...dan..., dsb. Peramal takkan kesukaran mencari kata2 untuk mengelak dan menyalahkan pasiennya. Jarang pasien yang kembali minggu depan dan ”menuntut bahwa ra-malannya minggu lalu kok tidak tepat semua ?”
* DUKUN, PREWANGAN, DAN MUNGKIN JUGA PERAMAL, THIYAROH, PARANORMAL.. ADA YANG MEMINTA BANTUAN JIN (QS 72: 6-9) WALAU AKAN MENAMBAH DOSA & SALAH. PESULAP DAVID COPERFIELD MINTA BANTUAN JIN BUKAN ?**


SUHARYADI SUMHUDI































































































Read More......

Jumat, 21 November 2008

MAULUD NABI MUHAMMAD SAW

MAULUD NABI MUHAMMAD SAW

12 Robii’ul Awwal th. Fiil ( 570 M ), arti Robii’ ialah Musim-semi, masa dimulainya kehidupan baru yang cerah dimuka bumi. Demikian pula kelahiran seorang bani Adam di musim semi tsb ternyata menyemikan peradaban manusia. Kemudian dilanjutkan oleh para Shohabat dan Tabi’in.


Semoga kita juga dapat meneruskan misi & visi Rasulullah dan para Shohabahnya yaitu me syi’arkan dan menyiarkan agama Allah yng ter-akhir dimuka bumi milikNya ini, amin.
Th. Fiil (Gajah) sebab pada tahun itu pasukan Gajah dari Habasyah (Ethiopia sekarang) yang Nashrani dipimpin Gubernur/ Jendral Abrohah menyerang Ka’bah. Tapi gagal oleh Kuasa Allah Swt.
Mereka iri atas keberadaan Ka’bah (bangunan ibadah pertama di bumi – QS 3: 96) yang di bangun oleh Rasulullah Ibrahim ’alaihis salam & putranya bernama Isma’il (yang nanti menjadi Rasulullah sesudah beliau) + tahun 3.000 s.M. Ka’bah akan dipindah ke Habasyah dengan yang lebih besar dan mewah bertatahkan intan mu-tu-manikam sumbangan dari Romawi, Hitti, Persia, dan Mesir. Namun Allah tak mengizinkan dan melumat pasukan artileri gajah dengan penyakit menular, yang disebarkan oleh burung abaabiil. Kejadian ini diabadikan Allah dalam al-Qur’an, surah Al-Fiil (QS 105).

Siapa Muhammad
Dalam kiab al-Injiil terdapat berita akan datangnya Nabi setelah Nabi ‘Isa ‘alaihis salam yang bernama Achmad (yang akar katanya chamada). Dari akar kata tsb lahir kata bentukan antara lain Chamdi(ah), Machmud(ah), Chuma-di, Chamudah, Chamdan, Chamad, Muhammad, dsb. Banyak ibu yang melahirkan anak lelaki di-namakan nama2 berakar kata Achmad tsb, di antaranya Aminah isteri Abdilllah melahirkan putra dinamakan Muchmamad. Saking senang-nya Abi Tholib (sang kakek) membopong cucu nya (Muhammad) tawaf mengelilingi Ka’bah, sesuatu yang tak lazim dilakukan orang. Karena dilakukan oleh seorang Penguasa Ka’bah, hal tsb menjadi perhatian masyarakat. Sejak itu masyarakat selalu memperhatikan perkemba- ngan hidup & kehidupan Muhammad.

Dimasa remaja Muhammad sifat & perilakunya sangat sopan, kejujuran & amanahnya amat tinggi hingga dijuluki Al-Amin dan menjadi buah bibir masyarakat karena pada umunya rema ja waktu itu nakal2, kasar, dan suka maksiat...
Mo-limo (maling, mabuk, madon (zina), main ju-di, dan madat/narkoba) hampir lazim dilakukan kaum muda. Beliau selalu diejek sebagai penge-cut, banci, sok suci, dsb. Ajaran2 agama sebe-lum Islam juga melarang mo-5 tsb, namun yang menlanggar jauh lebih banyak dari yang menta atinya. Pemuda masa kini kadang berucap ”Jika tidak mabuk, judi, dan madon tidak modern, di kucilkan dalam pergaulan. Bahkan pernah para selebriti jika tak narkoba kurang afdhol. Yang tidak demikian dianggap kolot. Mereka justru yang kolot dan kuno, ketahuilah bahwa jawara mo-5 adalah Abu Jahal, Abu Lahab, dkk.

Lalu Muhammad dikirim kepedalaman agar bahasa Fushah (bahasa baku) dikuasainya, se-bab, itu merupakan gengsi sebagai bahasa suku Quraisy, suku yang dipercaya menjaga Ka’bah. Dikala dewasa, Muhammad amat amanah dan rajin bekerja maka banyak yang memintanya untuk menggembalakan ternak (ratusan ekor), menjualkan dagangan jumlah besar, dsb.
Siti Khodijah adalah wanita karir dan kong-lomerat waktu itu. Muhammad yang paling di-percaya menjual-belikan dagangan keluar negeri Mekkah yang berjarak ratusan kilometer de ngan puluhan onta pengangkut barang dagang-an (kafilah besar). Kafilah beliau selalu lebih cepat dari kafilah milik konglomerat lain, arti-nya lebih cepat laku & cepat membeli barang dari luar negeri (export-import).
Amanah, (jujur mengatakan cacat barang da gangan bila ada, bila janji ditepati – QS 23: 8, 2: 283, 8: 27), rajin (jika selesai suatu peker-jaan, pegang pekerjaan lainnya –QS 94: 7) dan sungguh2 (jangankan bekerja, berdoapun ha-rus sabar dan khusyu’/ sungguh2 – QS 2: 45), ketiga hal diatas merupakan modal dasar ke-suksesan perdagangan Muhammad. Selain itu beliau mengenalkan monoprix (harga-pas) un-tuk pertama kalinya didunia. Monoprix memang tak mungkin bisa mengambil untung besar, tapi kecepatan peredaran uang & barang mensejah- terakan masyarakat. Setelah beliau menjadi Rasulullah nanti, beliau bersabda (Hadits) bah-wa (1) mengambil untung banyak tidak akhlaqi, tidak etis (2) kecepatan peredaran uang atau velocity (istilah ekonomi modern) yang besar, akan menurunkan harga di pasar, yang berarti menambah kemakmuran rakyat bukan?
Setelah beliau hijrah ke Madinah, kaum Ya-hudi dan Arab kaya menguasai ekonomi & per-dagangan bahkan dengan system Riba. Allah mengharamkan riba, dan Rasulullah yang perta ma kali mengenalkan system bagi hasil atau mudhorobah. Wahai para pengusaha muslim, pe lajari, kembangkan, dan praktekkan dasar2 ca-ra berdagang Islam tsb diatas.
Setelah berusia 40 tahun, Muhammad me-capai kesempurnaan, kematangan, dan kepriba- dian beliau ada pada puncaknya, ditambah lagi beliau sering meng-iqro’ atau merenungkan si- kon Ka’bah dan sekitarnya yng dipenuhi kemak-siatan dan kemusyrikan... yaitu digua Hiro’. Dari gua tsb seluruh kota Mekah tampak jelas.
Dalam sikon sedemikian krusial disegi psiko-logis, beliau dikagetkan dengan suara iqro’.Se-cara spontan beliau menjawab ”Aku tidak bisa membaca”. Suara itu berulang, ulangan ketiga beliau diam tidak menjawab lalu suara tsb ber-lanjut bismi Robbikalladzii kholaq (bahwa Tu-hanmu adalah Sang Pencipta).Kejadian ini pada tanggal 17 Ramadhan, yang kemudian kita peringati sebagai Nuzulul Qur’an (Turunnya ayat pertama al-Quir’an).

Al-Qur’an adalah kitab suci kumpulan fir-man Allah yang merupakan Petunjuk bagi selu-ruh umat manusia. Yang mencakup seluruh as-pek hidup & kehidupan manusia dan sekitarnya. Karena isinya singkat padat maka Allah mengu-tus seorang yang ”sempurna & matang” sebagai Dosen bagi umat manusia yang:
1. membacakan firman2 Allah secara Fuschah,
2. menjelaskan arti makna firman2 tsb dengan bahasa lebih mudah atau menafsirkannya,
3. memberikan rincian dari peritah atau larangan Allah dalam al-Qur’an,
4. menambahkan (atas perintah Allah) apa yang belum ada dalam al-Qur’an,
5. mempraktekkan seluruh isi al-Qur’an. Ketika turun firman “Sesungguhnya engkau (Muh ammad) benar2 berakhlaq mulia” (QS 68: 4)
para shohabat mencari tahu kepada Siti ’Aisyah (isteri beliau) dan dijawab “Akhlaq Rasulullah adalah al-Qur’an”.
Al-Chadits adalah keterangan, penafsiran, rincian, tambahan, dan praktek al-Qur’an. Jadi jika kita selalu mendekatkan perilaku kita se-hari2 ke al-Chadits (al-Hadits) maka berarti ki ta mendekatkan diri ke al-Qur’an, berarti men dekatkan diri kepada Allah Swt Sang Pencipta.
* Siapa yang mengikuti Petunjuk/al-Qur’an maka takkan khawatir ataupun sedih (QS 2:38)
* Ikutilah Syari’at Islam dan jangan mengikuti (aturan) orang2 yng tak mengetahui. (QS 45:18).
* Aku (Muhammad) hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku (QS 6: 50).
* Katakan Muhammad ”Jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa2mu” (QS 3: 31).
* Masuklah kedalam agama Islam secara kafah /keseluruhan dan jangan mengikuti langkah2 Syetan (QS 2: 208). Kaffah adalah tidak mengurangi atau menambahi isi Qur’an-Hadits.
• Ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari ridho Allah (QS 2: 207). Antara lain dengan kaffah, mengikuti Rasulullah, dsb.

SUHARYADI SUMHUDI


























































































































Read More......

Senin, 29 Oktober 2007

MUSIBAH DAN CARA MENANGGULANGI SECARA ISLAM


Musibah Lima dan cara menanggulanginya
secara Islam


Pendahuluan

Hidup di Dunia (bagi manusia) tidak mudah tak seperti makhluk lain yang tinggal ‘nyomot/ matok’(QS 90: 4). Manusia walau makhluk yang serba paling hebat/ istimewa, tapi mempunyai keterbatasan juga, baik akal, tenaga, maupun prediksinya. Inilah yang dimaksud bahwa ma-nusia itu lemah (QS 4: 29).


Nabi Adam & Sitti Hawa sewaktu diperintahkan turun dari Surga (yang serba enak) ke muka Bumi (yang serba sulit) ‘ngeper’ juga..Allah YM Pengasih & YM Penyayang berfirman : “maka jika nanti datang dariKu Petunjuk, maka siapa yang mengikuti Petunjuk tsb, mereka tidak akan khawatir dan juga tak akan sedih/bingung QS 2: 38.
Nah, Petunjuk bagi umat Muhammad tidak lain adalah al-Qur’an & al-Hadits, yang mencakup seluruh aspek hidup & kehidupan manusia, sejak awal hingga Kiamat nanti. Maka bagi yang kurang mempelajari & menggali Qur’an-Hadits ya jangan menyalahkan orang/ pihak lain kalau hidupnya di Dunia dan tujuan Akhirat (di Surga paling tinggi) kurang memuaskan.

4JJI didalam menciptakan segala sesuatu telah ditetapkan sifat, ukuran, rupa-bentuk nya dengan detail dan rapi (QS 25: 2). Demikian pula hal-hal yang berkenaan dengan Bumi dan segala isinya (tanah, iklim, flora-fauna,la- ut, petir, gempa, dsb). Ketetapan tsb dinama-kan Qodho’/ Sunnatullah/ Hukum Alam. Sifat Qodho’ antara lain : berlaku umum (universal), tetap tidak berubah, exact (pasti), dapat di-
antisipasi/ diperhitungkan, dsb (QS 33: 62).
Hal-hal mengenai dunia ini bisa diperhitung kan, bukan diramalkan. Tidak satu makhlukpun bisa meramal, Rasulullahpun tidak bisa mera-mal (QS 34: 14, 7: 188), hanya Allah yang Me-ngetahui hal-hal gaib (QS 6: 59). Akhir-akhir ini bangsa kita (yang mayoritas muslim) sering cenderung pergi ke peramal, upacara adat, dukun, feng-sui, dsb. Semua itu cenderung ke musyrik , dosa besar yang tak berampun (QS 4: 48). Ilmu-ilmu seperti Kedokteran, Kimia, Teknik, Arsitek, Matematik, Astronomi, dsb bisa disebut Ilmu Sunnatullah.
Paranormal, ahli Nujum, Prewangan, Dukun, Fengsui, dsb tidak lain hanya karena pengalaman, mengira-ira, dan jika benar banyak faktor kebetulannya. Penulis pernah berdiskusi dengan peramal tenar diradio Hard Rock, sewaktu penulis bertanya apakah ramalannya pasti benar, dia menjawab: ‘Insya Allah’, jadi bersifat tidak pasti bukan?.

QS 67: 3-4 memerintahkan agar manusia mempelajari Bumi dan sifat2nya., juga angka-sa luar kita disuruh menjelajahinya (QS 55: 33) asal punya kemampuan (istilah sulthon = ilmu, kerja, dana, lihat QS 9: 41). Dengan me-ngenal Bumi, isinya, dan sifat2nya kita dapat menyingkiri hal-hal yang merugikan dan me-eksploitasi hal-hal yang menguntungkan, kita bisa ’mewarisi Bumi’ istilah Allah dalam QS 21: 105. Jadi jika kita tidak berusaha dengan ilmu, kerja, dan dana maksimal ya.. hidup kita akan banyak gagal dan menderita. Bukankah nasib kita sekitar 85 % kita sendiri yang menentukan?, 8 % ditentukan oleh pihak lain dan 7 % oleh Allah (itupun kalau perlu), pe-lajari QS 13: 11, 16: 35, dll, juga beberapa Hadits Nabi.

Musibah Baik & Buruk
Istilah musibah arti aslinya ialah „kejadian penting“ yang menimpa seseorang. Dalam QS 4: 79 Allah menegaskan bahwa jenis musibah yang baik datangnya dari Allah, dan musibah buruk berasal dari ulah tangan manusia.
Namun sejak kecil telah dipatrikan dibenak kita bahwa musibah (dalam arti sesuatu yang tak menyenangkan(merugikan) datangnya dari Allah, merupakan ujian/ cobaan dari Allah..ini kurang pas, lihat QS 10:44 (Allah tak pernah menzhalimi manusia sedikitpun, tapi manusia itu sendiri yang menzhalimi diri mereka).
Contoh kecil ialah ‘hujan air dan hujan abu volcano’ yang dalam Qur’an selalu disebut se-bagai ‘rachmat’ (baik), tetapi sebagian besar orang kota menganggapnya musibah (buruk). Maka itu jangan mengomeli hujan. Pilih mana hujan atau tidak hujan? Hujan air/ abu akan menyuburkan tanah pertanian. Pangan, alat2, sandang, dan papan kita berasal dari perta-nian bukan?. Baca juga QS 38: 36 dan 22: 11.

Lima jenis Musibah
Allah mencontohkan 5 (lima) jenis musibah aalam QS 2: 155, yang penjelasannya sbb:
01. ketakutan, orang2 yang hatinya lemah sering merasa khawatir, sedih, was2, dsb yang terkadang penyebabnya saja tak jelas.
02. kelaparan/paceklik terutama dinegara2 yang banyak tertinggal kemajuannya.
03. kekurangan harta/ kemiskinan, negara kurang maju sering demikian, atau dalam kea-daan perang, kehilangan/kebakaran besar,dsb
04. kekurangan jiwa/ krisis/ bingung, baik perseorangan, sekelompok, sekawasan, senega ra, dsb. Orang2 yang terlalu khawatir/ was2 sangat mudah kena krisis/ bingung. Apa yang dilakukan diluar kontrol akal dan qolbunya.
05. kekurangan buah2an, maksudnya gagal panen, usaha yang nyaris bangkrut, modal di-bawa kabur kawan, dsb.

Ditilik dari mana datangnya atau dari pihak mana yang menyebabkan suatu musibah, penu-lis membaginya menjadi 5 (lima) juga yaitu:
(a) dari diri kita sendiri dan kebanyakan di sebabkan oleh kesalahan kita, ulah ta-ngan, malas, keteledoran, dsb (+ 75 %).
(b) dari orang lain, yang biasanya juga dise-babkan kesal;ahan kita. Misal kita dipu-kul/dimaki sebab kita bersalah (+ 10 %)
(c) dari makhluk lain contohnya kita digigit hewan, kemasukan virus/kuman (+ 5 %).
(d) dari gejala alam seperti gempa, angin, petir, banjir, longsor, dsb (+ 5 %).
(e) dari Allah, ada 3 (tiga jenis): sebagai je weran (bagi kaum muslimin), sebagai tan da bukti bahwa Allah itu Ada & Berkua sa (bagi kaum kafirin), azab (bagi kaum yang ’melampaui batas’). Misal Fir’aun & kaumnya, kaum ’Ad, Luth, Nuh, Olympus atau yang masa kini: kapal Titanic, ben-teng Barlev(Israel), Nazi Hitler, pelaku KKN di Indonesia (buron, stroke, penja ra, makan-hati, dsb). Kalau cuma ’diper-malukan’ itu bukan azab buat mereka ka rena mereka tak punya malu (+ 5 %). Di negeri kita sekarang mungkin + 10-15 %

Musibah itu Salah Kita
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah telah memaafkan (menanggulangi) sebagian besar kesalahan (akibat buruk dari musibah)” (QS 42: 30) dan dalam QS 30: 41 “Telah terjadi kerusakan didarat dan dilaut karena ulah manusia, (sebagian akibat buruk ditanggulangi Allah dan sebagian lagi dibiar-kan terjadi) agar manusia tahu & merasakan akibat buruk tsb lalu kembali (tidak merusak lingkungan lagi)”. Baca lagi QS 13: 11,16: 35.

Bangsa kita sewindu terakhir ini benar-benar tertimpa musibah silih berganti, sebagian besar disebabkan oleh tangan kita sendiri dan seba-gian lagi oleh gejala alam (ingat bahwa ulah alam adalah qodho’, yang sejak dini kita disu-ruh mempelajari & memperhitungkan bukan?
(1). Tsunami Aceh adalah gejala alam yang tak bisa kita hindari. Tapi dampak buruk yang dahsyat penyebabnya ialah (1) gugusan karang & mangrove (hutan bakau) 80 % telah rusak oleh tangan manusia (2) kita tak punya alat deteksi dini gejala alam. Jika karang & mang-rove tidak rusak, dampak Tsunami Aceh tidak sedahsyat seperti yang kita lihat. Dinegara maju juga banyak musibah yang menelan kor-ban (benda dan manusia) tapi tidak sebanyak dinegara berkembang seperti Indonesia, Sri Langka, Afrika Tengah, dsb.
(2). Tsunami & gempa di Jogya, Jateng, dan Pangandaran penyebabnya hampir sama deng-an yang di Aceh. Kita sudah diberi tahu oleh negara luar, tapi jawaban kita kira2 “Sok tahu lu..”. Sejak jaman Belanda, gambar bagan/iris- an/ retakan dibawah permukaan bumi di Nu-santara sudah ada, tapi kepedulian ilmiah kita memang masih rendah hingga kita ‘kecolongan’ Baru sekarang kita membeli 70 buah alat de-teksi gempa & tsunami, itupun kualitasnya..?
(3). Banjir di Jakarta dan sekitarnya, di-karenakan tempat istirahat(ngetem) air hujan & air sungai (sebelum kelaut) seperti kawasan Rawamangun, Rawabadak, Rawabelong, Rawa.., Rawa.. diuruk dan dibangun perumahan. Salah- kah jika air mengembara ke jalan2 protokol? Banjir dan Longsor di Daerah-daerah, keba-nyakan disebabkan oleh penggundulan hutan pembangunan perumahan yang tidak membuat sumur resapan, dan daerah-resapan dibukit2 sudah penuh dengan villa & perkampung.
(4). Sakit, bisa dikarenakan adanya virus, kuman, bibit penyakit yang masuk ketubuh ki-ta. Bisa juga karena kurang istirahat, kurang gizi/nutrisi, dsb sehingga ‘keseimbangan’ tu-buh terganggu (QS 55: 8-9). Ada juga yang tak ke dokter kecuali sesudah parah, tak mau beli dan makan obat dari dokter, dsb. Semua yang tsb di atas jika kita analisa agak jauh, kesalahan awalnya ada ditangan kita..
Demikian juga problem kejiwaan baik per-seorangan, suami-isteri, anak-anak, keluarga, problem sosial, maupun krisis negara/ bangsa (krisis ekonomi, moral, politik, dsb), akar pe-nyebabnya, ya kita sendiri (human error).

Menyikapi dan Menanggulangi
Musibah

Sikap kita terhadap musibah ikut menentu-kan kualitas dan keikhlasan iman dan ibadah kita. QS 3:112 menjelaskan bahwa akal, ilmu, sikap, perilaku, pengorbanan vertikal (hablun min Allah) dan horisontal (hablun minanNas) keduanya harus maksimal, bukan 50%-50%, tapi 100%-100%, jika tidak, maka akan terhi-na-hina dan direndahkan di masyarakat. Dan jika hanya satu arah (keatas saja atau kesam-ping saja) maka akan kena murka Allah.
Dari uraian singkat diatas, jelas bahwa me-nyikapi musibah juga mencakup dua dimensi (keatas dan kesamping). Adapun sikap dan pelaksanaan sikap yaitu penanggulangan mu-sibah (problem) secara umum, ringkasnya sbb:

(1) ucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi roo-ji’uun (QS 2: 156) maksudnya bahwa ter-jadinya sesuatu (termasuk musibah) ‘di-ketahui dan dibiarkan Allah’ (QS 6: 59), yang tidak diizinkan, tak akan terjadi. Di-izinkan bukan berarti diridhoi. Membiar-kan (mengizinkan) dan mencegah sesuatu kejadian 100% hak Prerogatif Allah. Kita tidak boleh dan tak mampu mengaturnya kecuali hanya dengan doa (permintaan) secara Sabar & Serius (QS 2: 45) serta merunduk penuh kesopanan dan harapan.. Doa pun harus yang wajar, jangan meminta sesuatu diluar kewajaran (QS 6: 63).
Begitu mendapat musibah biasanya kaget & bingung, maka ‘redamlah gejolak jiwa’ tsb dengan duduk rileks, minum dingin, ja-ngan terlalu memikirkan problem tsb.. Se-telah agak tenang mulailah berfikir secara obyektif, sportif, jujur, dst.
(2) sabar, jangan mengeluh, apalagi jengkel/ marah kepada Allah.. justru akan tambah jauh dariNya, tambah celaka.. Istighfar & ber-Tasbichlah (mensucikankan Allah),tak prejudice (su-udhon) bahwa Allah mem-benci dan menimpakan musibah pada kita. Musibah bukan dari Allah !!!
(3) berjihad, berusaha keras dengan menge-rahkan seluruh potensi dari akal, tenaga, dan dana yang perlu dikeluarkan (QS 9: 41). Jangan berputus asa dari rachmat Al-lah, berusaha terus sampai berhenti sen-diri atau bosan (QS 39: 53, 30: 36).
(4) jangan menyalahkan orang/ pihak lain ka-rena hanya akan menambah sulit dan ru-nyamnya musibah itu sendiri. Walau kita tahu penyebab musibah, tidak perlu me-nyalahkan siapapun. Khusus musibah sakit, bila kita tahu penyebabnya justru sangat bagus, terkadang merupakan 50% obat psi kologis atau tak langsung. Sikap yang ter buruk atas musibah ialah: karena tak bisa mengetahui penyebabnya lalu ke mudian mencari kambing-hitam. Selain dosa juga menambah musuh, tambah runyam, baca QS 49: 11-12.
(5) berdoa dan sholat merupakan jalan terba-
ik dalam menyelesaikn musibah/ problem (QS 4: 45, 28: 80). Kalau doa kita belum atau tidak dikabulkan, jangan marah. Doa itu bisa dikabulkan seketika, bisa ditunda, bisa diganti dengan yang lain, dapat juga dikabulkan di akhirat nanti, dan bisa pula ditolak. Bukankah terkabulnya suatu doa itu ‘terserah’ kepada yang dimintai? Dari QS 2:186 & Hadits ternyata faktor kede- katan & keikhlasan ibadah dan doa kita, sangat menentukan terkabul tidaknya su-atu doa, maka itu ingat & mendekatlah !
(6) dalam ‘menunggu’ jawaban/ keputusan Al-lah, haruslah Sabar & Tasbih sebanyak2 nya.. Awas, selama kita menunggu kepu-tusan tsb kita dimonitor oleh Allah (QS 52: 48-49). Misalnya sudah akan dikabul- kan tiba-tiba kita mengomel (tidak sabar), doa kita yang sudah mau dikabulkan tadi bisa dibatalkan oleh Allah.

*) Bilamana kita bisa menyikapi dan menang- gulangi musibah seperti 6 butir diatas, maka kita akan (1) diacungi jempol/disho- lawati oleh Allah, (2) mendapat rachmat dunia-akhirat, misalnya tidak sewot, tidak terlalu takut, mendapat pahala atau ber-kah, dsb (3) disebut oleh Allah sebagai ‘yang medapat Petunjuk’. Sikap dan cara menanggulangi musibah tsb diatas telah sesuai PetunjukNya (QS
*) Latihan Sabar ternyata musti dilakukan se bab sesuatu yang baik itu pasti sulit,berat, dan mahal (QS 90: 11-12). Juga harus se-rius/khusyu’ ”wa innahaa lakabiirotun illa ’alal khoosyi’iin” (dan sesungguhnya ber-doa minta bantuan Allah dengan Sabar & Sholat itu sungguh ’berat/sulit’ kecuali ba gi orang2 yang khusyu’/serius - QS 2: 45). Jika sudah terlatih, tidak akan kaget jika menemui musibah besar (na’udzubillahi min musibah besar), dan mampu menang- gulanginya dengan tenang, cekatan dan te-pat, sesuai PetunjukNya. Allah tidak meli-hat hasilnya tapi melihat usaha dan kese-riusan yang telah kita lakukan.
# SEMOGA KITA SELAMAT DARI MUSIBAH APA-PUN, JIKA TERTIMPA MUSIBAH MAU DAN MAM- PU MENYELESAIKAN SESUAI PETUNJUKNYA.***

Demkianlah, semoga kita selalu mendapat taufiq (izin/ ridho Allah) serta hidayah (pe-tunjuk/ bimbingan Allah) kalau menghadapi musibah atau problema yang disebabkan oleh apa dan atau siapapun, aamiin.***






Read More......